Kamis, 27 Oktober 2016

Rindu adalah Hujan

Sepakatkah kamu
Bahwa...
Rindu adalah hujan
Datang menyerang, tanpa perlu persetujuan
Dentingan di atapnya menyanyikan nada sunyi
Dingin yang mendatangkan hawa sepi
Tiba-tiba menyusupi hati

Aroma tanah basah pembawa nuansa
Kenangan memantul di permukaannya
Tentang keberadaanmu, kisah lama

Rindu adalah hujan
Merintik, melebat, membuat genangan...

Dan kau hujan, datang sendiri di malam kelam
Dalam diam
Akulah genangan air
Menantikan rintikmu..
Bergenggaman dalam tempias hujan

Selasa, 25 Oktober 2016

Mimpi

Memiliki mimpi dalam tidur sendirimu, menjadi teman istirahat malam panjang, tempat menyandarkan lelah hari sebelumnya dan menggantungkan harapan untuk hari selanjutnya.

Mimpi semalam, mengingatkan aku bahwa kamu masih ada di sudut tak terlihat dalam hati ini. Bahwa ternyata masih saja aku punya harapan untuk dapat melihatmu bersamamu lagi.

Tiada yang salah dengan memiliki mimpi, meski aku selalu takut setiap kali mimpi datang lagi, aku tetap saja menikmati, apalagi itu mimpi tentang kamu.
Tentang harapan yang lama kugaungkang ke langit dalam barisan doaku menuju Ilahi. Harapan tentang masa panjang yang masih jadi teka-teki.

Aku menikmati, pun juga terselip rasa takut akan kesenangan sesaat yang muncul, akan kembali hilang bersama bayang-bayang mimpi yang segera lenyap begitu terbangun.

Terima kasih mimpi, kau hantarkan ia masuk dalam mimpiku, memberi kesempatan beberapa menit untukku melihat kembali senyuman renyah khas miliknya.
Membawa otakku memerintahkan bibirku untuk tersenyum senang.
walau sesaat.
Walau hanya mimpi.