Teruntuk perempuan yang
beberapa saat lalu datang dan duduk manis di hadapanku
Asing ya? Kita duduk
bersama tapi saling diam
Aneh ya? Kita berdekatan
tapi terasa berjauhan
Bukannya aku yang
berubah menjauh, tapi kamu yang terlebih dahulu menghindariku.
Bukannya aku yang sudah
tidak ada bahan lagi bercerita padamu, tapi kamu yang lebih dulu tidak mau
berbicara padaku.
Bukannya aku enggan
berbagi padamu, tapi kamu yang sudah lebih dulu tidak lagi mengikutsertakanku.
Lantas, bagaimana
mungkin aku masih bisa bersikap akrab, dekat, hangat, sedangkan kamu telah
menciptakan jarak?
Bukan hanya kamu, aku,
kita yang merasakan adanya kecanggungan. Tapi semesta pun sudah mulai
menyadarinya.
Bahwa yang akan pergi
meninggalkan, terkadang memang senang menggores jarak terbentang.
Mungkin, agar tiada
begitu terasa saat pisah benar-benar kan jadi nyata.
Jadi… apa lagi yang
bisa kulakukan selain mengikhlaskan?
Pelajaran mutiara di hidup ini ialah bahwa ikhlas memang diperlukan untuk semua kondisi :')
BalasHapussebenarnya pisah tak kan menjadi alasan rasa asing dan aneh itu hadir menjelma dinding. kecuali dia meniatkannya.
BalasHapusdia melakukannya secara tidak sadar, kalau ada aku yang merasa tersisihkan.
Hapus