Senin, 14 November 2016

Ada

Ada orang yang memilih untuk tidak mengeluhkan kesahnya, karena tidak ingin melihat kecemasan terpantul dari wajah orang lain karenanya, atau tidak ingin terlihat lemah, atau mungkin ia tak percaya bahwa benar-benar ada orang yang peduli akan sakitnya.

Ada orang yang memilih lebih terbuka dengan terdekatnya. Membagi kesah hanya kepada orang-orang sekitar yang benar-benar mendapati kepercayaan darinya. Tujuannya? Mungkin dengan hanya membagi kesah, hatinya sedikit lega.

Ada orang yang memilih terbuka dengan siapa saja yang dikenalnya. Menceritakan keluhannya, membagi kesahnya, tanpa beban dan kekhawatiran. Karena baginya, ia telah melepaskan sebagian bebannya dengan keterbukaannya.

Apapun keluhannya, bagaimana pun wujud kesahnya, setiap yang bernyawa pasti pernah terkurung di dalamnya. Merasa sedih, sepi, seakan mati. Ada yang berat sampai tidak kuasa berdiri, ada yang masih bisa diatasi oleh lapang hati. Aku pun, dan kamu juga.

Kamu, yang entah sedang apa dan di mana saat ini, yang masih kusebut dalam doaku pada Illahi, semoga kelak hatimu yang mungkin sedang tersakiti, bisa kembali berdiri. Tegar menjalani aktivitasmu sebagai makhluk Illahi Robbi.
Dan, entah dengan cara apa,
aku selalu mengharap padaNya, segera bisa dipertemukan dalam rangkaian kita.
Sehat dan selalulah berbahagia di sana. 😊
Ingatlah aku di sini ada!

8 komentar: