Kamis, 24 November 2016

Musim yang Canggung

Tahun ini, pesta olahraga sedang digelar di Sumbar. Gelaran olahraga bergengsi sekelas PORPROV yang diselenggarakan tanggal 19-29 November ini, membuat Kota Padang yang biasanya tidak ramai dengan spanduk dan baliho, kali ini semarak dengan ucapan "Selamat Datang Kontingen (nama daerah) di Kota Padang". Biasanya, aku ikut merasakan disambut dengan kalimat di baliho tersebut. Tapi musim ini tidak lagi, semenjak musim PORPROV sebelumnya aku memutuskan "Ini pertandingan terakhirku" atau bahasa lainnya, aku memutuskan untuk pensiun.

Oke, meskipun memilih untuk berhenti, sejatinya aku tidak bisa benar-benar memalingkan wajahku dari dunia yang membesarkan namaku ini (Lebay banget, pake bahasa membesarkan nama segala, padahal yang kenal aku juga teman sekelas, tetangga, sama teman2 kosan doang). Jadi, sudah lebih kurang tiga bulan ini aku memiliki adik didik. Emm... bukan aku tok yang ngelatih sih, aku cuma jadi asisten pelatihnya papa (pelatihku dulu) aja sih, tapi ya, jadilah, buat nyombong! ehe~

Nah, kembali ke gelaran PORPROV Sumbar yang kebetulan musim ini tuan rumahnya adalah Kota Padang (Kota tempatku sekarang menetap untuk kuliah), jadi aku menyempatkan diri untuk bisa ikutan nonton, dan, yaaa... tentu saja aku menonton dengan style yang sudah jadi jati diriku sekarang (Tidak lagi pakai training dan sepatu olahraga, tetapi pakai rok dan kerudung lebar ☺️). Pokoknya, beda lah, dari penampilanku biasanya. Buktinya, banyak teman-teman atlet dan para wasit (wasitnya kita di sini selalu itu-itu aja dari zaman SD dulu, jadi udah pada kenal) yang nggak kenal lagi sama aku ðŸ˜­

oke, ini nggak point dari cerita ini sih.

Aku datang biasanya selalu siang, ba'da dzuhur gitu laah, karena pagi aku ke kampus dulu. Jadi, sampai sana awalnya aku cuma berdiri aja di depan pintu. sumpah, canggung! Gitu asyik celingak-celinguk bego meratiin yang lagi tanding, namaku di panggil (Alhamdulillah, ada juga yang kenal) begitu aku menoleh, ternyata itu Uni Aulia, partnerku sejak jaman main pake baju putih merah dulu (jelas aja dia kenal, kan di kampus kita juga ketemu. Sialan, gagal Geer deh!). Jadi, langsung aja aku gabung sama dia dan suaminya. Uni Aulia ini pengantin baru.

"Uni ga nyangka dedek ikutan nonton, tau gitu, tadi ngajakin pergi bareng"
"Iya, dedek juga nggak nyangka uni datang, kan udah sibuk jadi bu dosen sekarang"
lalu kita ber-hehe-ria

beberapa saat kami saling diam, karena pandangan mata asyik menatap ke lapangan pertandingan. yang mataku ikuti saat itu pertandingan beregu antara Sawahlunto vs Dharmasraya. Dan, yaa... meskipun memang tidak ikutsertanya aku dalam pertandingan ini adalah inginku sendiri, rasanya canggung banget! :((

"Sedih Juga ya, kita cuma jadi penonton." seolah tengah membaca pikiranku, Uni Aulia membisikiku, aku hanya mengangguk sambil tersenyum. kemudian, datanglah Keke, atlet asal Padang yang musim ini turun membela Kab. 50 Kota

"Kakak, kok nggak main?"

"Hehe" cuma itu yang bisa kujawab.

"Sayang loh, prestasi lagi di atas, tapi berenti gitu aja."

Makjleb! Keke! plis lah, nggak usah bikin aku gamang gini sama keputusanku sendiri dong...

"Karena udah hijrah ya kak?" aku senyum saja menanggapi.

"Eh, tapi kan, musim kemarin, kakak udah hijrah juga, masih tetap ikutan tanding kok."

"Iya, ya."

Uni Aulia akhirnya ikutan menimpali, "KONI Solok lagi bermasalah kemarin Ke, jadi kami nggak bisa berangkat. Tapi iya sih, Si Lusi ini udah ditelponin, bilangnya nggak mau turun. Padahal kan sayang."

"Oh, ada masalah, tapi, besok-besok masih main kan, Kak?" Keke mengejarku dengan pertanyaan lagi.

"Masih ragu, Ke. Niatnya emang yang kemarin itu terakhir kakak main, tapi nggak tau juga. hehe"

"Jangan dong, kak. Kan sayang. Apa nggak canggung, cuma jadi penonton sekarang?"

Iya ke, semakin lama ngobrolin ini, aku jadi pengen main lagi.

***
Hari ini, pertandingan tunggal semi final, dilanjut final akan digelar, sebelum kemudian dilanjut dengan double dan mixed double. jadi teringat, dulu pernah berada di fase ini. ah... canggung sekali rasanya, aku jadi pengen megang bet lagi ðŸ˜¢




6 komentar:

  1. Tenis meja ya?

    Waduh saya bisa ngerasain nih dari tulisan ini, kayaknya kamu gereget pengen maen. Alasannya pensiun kenapa emang?

    Sama pernah ngalamin kayak gitu juga. Kalau lagi nonton turnamen2 futsal antar mahasiswa atau SMA, suka iri ngelihatnya. Gatel pengen main.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyap tenis meja. kata kuncinya nemu aja nih, Son!

      gregettt pake get...

      alasannyaaaa... udah jarang latihan, jadi malu sama bola kecil, ditipu melulu, melesat ke ujung meja, ga kejangkau.
      *boong, tapi bener :(((

      Hapus
  2. Say, suka banget caramu menulis...ngalir bangeeet...

    BalasHapus
  3. ciee... kakak atlet curhat cieee
    kali ini tulisannya berbeda genre dari yang lain ya..
    but nice, ada unsur komedinya dikit :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekali-kali curhatannya dengan gaya cerita yang berbeda boleh dooong...
      hahaha

      Hapus