Sabtu, 13 Agustus 2016

Dulu

Aku masih saja terlena dalam buaian angin lembut membelai kulitku.
Terduduk membeku menatap lurus ke luar jendela kamarku.
Iya, aku sendiri. Dan sepertinya memang sudah mulai terbiasa sendiri.
Memang siapa lagi yang sudi masih di sini? Saat semua impian sudah mulai dapat diraih satu- per satu, kamu memilih hengkang. Berpisah denganku yang masih jauh berbeda.

Kamu ingat tidak? Dulu, hampir setiap hari kamu selalu datang walau sekadar menumpang rehat dan mengobrol di tempatku. Tidak jarang juga kamu memintaku menemanimu kesana kesitu mengurus urusan ini itu. Aku menurut. Kamu selalu memberi embel-embel, "Temani aku dulu, kalau aku sudah selesai, kamu pasti akan kutemani balik, tidak akan kutinggalkan." 

Aah.. aku jadi terlihat seperti seseorang yang haus budi, seolah-olah kalau tidak kau katakan kalimat demikian, aku enggan menemanimu? Tidak, jangan seperti itu. Aku tulus menerima keadaan itu dulu.
iya, dulu, saat kamu masih menyenangkan menjadi temanku, masih mau berbicara denganku, masih mau meminta pendapatku tentang apa apa.

Itu dulu, saat aku kelimpungan menenangkan debarmu yang kau bagi, mengusir kecemasan. Saat kamu masih butuh aku. Hingga ketika kamu sudah bisa meraih semuanya mendahului aku. Mendapatkan teman-teman baru yang juga sudah sama-sama lulus berjuang. Kamu mulai berubah pongah. Kamu mulai melupakan tempatku, dan aku. Kamu menjauh, tidak pernah lagi berkunjung untuk melepas penat.

Terpaan angin mulai menguat, kulitku teriris dinginnya. Menyadarkan aku yang masih terdiam di belakang jendela, mengingat kalimat janjimu dulu, bahwa kamu, tidak akan meninggalkanku. Mungkin kamu memang tidak berbohong tentang itu. Buktinya, dulu kamu selalu bersamaku. Dulu.

Sebuah undangan terjatuh dari tanganku. Undangan pernikahan yang kuterima sore tadi dari teman seangkatan dengan kalimat asing, "Kalau tidak sempat datang, juga tidak apa-apa." sebenarnya apa maksudnya? apa kamu berniat mengundangku atau tidak? Apa kamu tidak ingin lagi aku ada di sampingmu bahkan di hari bahagiamu?
Duh... aku jadi merindukan kamu yang dulu.

11 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. si dia yg manakah itu? hmm.. pepatah dari sosok sahabat ku memang benar bhwasanya "Persahabatan adlh hal yg lebih dr segalanya, tiada apapun seindah pershbtan, ada pertemuan psti ad perpisahan, jd jgnlah sesali suatu prshbtan" smuanya takkan prnh abdi, pembelajaran n pngalaman utk smua ap yg tlh djnjikan hnya bersifat semu, trgntung bgmn kita menempatkannya 😂😂, mewakili t4 dan kondisi yg prnh trjd deh hahaha 😃😃😃 kita hny bs mndo'akan yg trbaik 😉😆😆 #sokbijaknegwnya 🙌🙌

    BalasHapus
    Balasan
    1. em.... yang mana yaaa? hihihi
      btw, ngakak gue, diceramahin sama elo melll 😂😂

      Hapus
  5. sedih ya. jadi baper. :')

    kadang cowok emang agak segan sih minta tolong ke cewek, takut dianya ngeluh di jalan. makanya kadang cowok kayak janjiin sesuatu kalo cewek mau nemenin dia dll gitu. kayaknya sih gitu wkwk.

    kunjungan pertama, salam kenal :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini jawaban dari teman cowok yang kayaknya sih gitu.. wkwkwk

      salam kenal juga (panggilnya Yoga apa Joga ya? hihihi)

      Hapus