Minggu, 11 Desember 2016

welcome back!

Aku percaya, kita yang telah berpisah bisa dipertemukan kembali dengan cara yang hanya Tuhan yang tahu. Dan itu, terjadi akhir pekan ini.

Di awal perkuliahan, aku dipertemukan Tuhan dengan tiga orang sahabat. Mereka adalah Ante Linda, Mbak Ika, dan Uni Elsa. Iya, aku paling kecil antara kami berempat.
Di semester 1 perkuliahan, kami berempat amat kompak, kemana-mana selalu berempat. Kami memiliki perbedaan, namun saling melengkapi. Ada yang pintar masak, beres-beres, cekatan kalau ada yang membutuhkan, jago merayu polisi bila di jalan kena razia, dan pintar dalam studi. Banyak lagi deh pokoknya.

Btw, nih foto kita pas ngumpul di kampus sama kosan Mbak Ika.
   



   

Namun, pertengahan semester 2 sesuatu terjadi. Salah satu di antara kami, Eca mengalami musibah, sehingga ia memutuskan untuk berhenti kuliah, dan setelah itu kami mengalami masa-masa diuji untuk kelangsungan hubungan kami. Termasuk Salah satu mimpi kami, untuk bisa wisuda berempat sama-sama pun akhirnya kandas.

Ketika kami hanya tinggal bertiga:



 (monmaap kualitas gambarnya jelek. Cuma punya foto yang ini, abisan kita udah mulai jarang foto bertiga sih 😞)

Entahlah, banyak saja yang terjadi. Mama Linda meninggal, IP Mbak Ika turun, Mbak Ika punya pacar baru, Linda putus, aku yang katanya “direbut” oleh Rici dari pertemanan (sebenernya aku sih, dekat sama semua teman sekelas, Cuma ya… yang nyambung n sering ngumpul ya sama mereka), dan hal-hal sepele yang sering jadi bahan kami berselisih.

Meskipun kami sering berselisih, tidak pernah terlalu berlarut-larut. Karena memang kami saling membutuhkan. Kalau tidak ada salah satu dari kami, rasanya ada yang kurang. Ditambah, tidak hadirnya Eca di antara kami, menambah deretan panjang kerinduan. Ngumpul pun jadi tidak seru lagi, karena Eca dengan suara cemprengnya yang selalu bikin heboh kosan Mbak Ika, basecamp kami, sudah tidak pernah muncul lagi semenjak pergi tanpa salam perpisahan. Ya, Eca perlahan menarik diri dari kampus, berangsur jadi susah ditemui, berangsur jadi tidak bisa dihubungi, dan putus komunikasi sama sekali. Siapa yang paling merana? Aku! Karena kalau Eca nggak ada, akulah yang dapat bagian kena bully aku memang paling sering direpotkan dengan urusan Eca. Rasanya canggung begitu Eca tidak lagi ada. Teman-teman pun jadi sering menertawakanku, “Kamu sudah kayak orang ditinggal mati suami, tahu nggak!” saking aku galaunya ditinggal Eca. Lebay.

Singkat cerita, Eca yang sudah bertahun-tahun menghilang, akhirnya keluar dari sarangnya berkat pancingan Mbak Ika. Hebat banget itu orang sumpah! Aku yang deket sama Eca aja nggak pernah dibalas pesan atau diangkat teleponnya. Mbak Ika, cuma sekali sms (sebelum ditelpon), langsung teleponnya diangkat dan mau datang. Saking ingin tahunya dengan trik yang dipakai Mbak Ika, aku lacak smsnya yang membuatku ternganga.
Emm… begini…???




 (kenapa harus pake alasan diriku sakit sih mbak 😭😭)

Oke, alhasil si Eca keluar dari sarangnya, datang dengan kerudung kuning, baju hitam, sepatu merah. Aku langsung peluk sampai kurus, ga mau tau pokoknya pengen luapin rasa kangen. Anaknya cuma ketawa-ketawa bahagia gitu. Ga ada yang berubah dari Eca (selain ia tambah manis), cemprengnya ga berubah, seenaknya belagak bos di kosan orang-nya juga ga berubah, makan gapernah abisnya ga berubah, suka nyama-nyamain aku sama dia (dia suka banget bilang kita mirip) juga ga berubah.. hahaha

Oke.. welcome back to our circle Eca. Kupikir kisah kita telah usai, namun Tuhan masih memberikan kesempatan kita kembali berkumpul, meski dengan cara yang, ah sudahlah… alhamdulillah kembali dipersatukan. we love Eca, and I love them so much! 😘😘

Bonus nih, foto kita jalan kemarin J

8 komentar:

  1. Emang sahabat yang kompak beneran nih kayanya yaaa. Itu dresscodenya aja bisa kembaran item tem gitu walaupun nggak sengaja yaaaa. hihihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada yang mengatakan, "kalau udah sahabatan, lama-lama bisa jadi sehati".
      nah, mungkin ini salah satu buktinya :)))

      Hapus
  2. Balasan
    1. hehehee.. alhamdulillah masih diberi kesempatan bersama :))

      Hapus
  3. Duh jadi ikut sedih bacanya. Untung kalian bisa reuni lagi ya. Eh ngomong-ngomong, itu kapan ketemuan laginya? Belum lama ini?

    Sahabat adalah segalanya. Jangan pernah lupakan mereka walau sekian lama tidak bertahap muka :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ho'oh.. sempat hilang harapan nih son, buat kita ngumpul berempat lagi. but, yaaa... finally
      reuninya baru2 ini..sehari sebelum tulisan ini diposting :)

      iyes banget, sahabat adalah keluarga kita juga

      Hapus
  4. sahabat dari kecil sampe gede emang keren banget lah

    BalasHapus