Sabtu, 19 Agustus 2017

Sebuah pesan

Ada apa kita? Tidak ada...
Aku berani menegaskan karena memang belum ada ikatan yang menyatakan ada apa-apa di antara kita.
Tentang perasaan yang sama-sama kita jaga, biarlah hanya kita ungkapkan lewat doa, kita tunjukkan pada pemilik hati semata.
Tentang akan bagaimana kelanjutannya setelah ini? Mengapa tidak kita pasrahkan saja padaNya?
Usahlah kita mencoba memanjat dinding pembatas yang memang seharusnya menjaga kita dari praduga untuk tau akhirmya.
Karena... Memang tidak ada yang benar-benar tau, akan seperti apa jadinya sebuah perjalanan akan bermuara ke mana. Hati? Siapa yang bisa menjamin akan bisa menetap pada rasanya saat ini? Wallahu a'lam...


Rabu, 16 Agustus 2017

Kelak, Suatu Hari...

Bening pantulan silau mentari dari luar, mengenai pipimu yang sedikit gembul menutupi mata. Namun, mungkin karena silaunya lumayan mengganggu, akhirnya mata bulat bening itu membuka perlahan diiringi gerakan meregangkan badan khasmu di setiap terjaga. Setelah itu? Tentu saja tangan mungilmu akan merangkulku sambil berkata "Assalamualaikum, Mi... Selamat pagi..." dan akan kuciumi kepalamu dengan lembut dan penuh cinta. "Waalaikumussalam sayang, selamat pagi!" kemudian tanganmu akan kugenggam erat, menuntunmu masuk ke kamar mandi.

Sedang di meja makan...

Nampak hidangan mengepul asap dengan aroma yang sangat lezat telah kuhidangkan. Duduk di pinggir meja paling kanan seorang lelaki berbaju rapi sedang menikmati minuman pagi harinya, yang tentunya sudah kusiapkan terlebih dahulu. Begitu melihatmu sudah rapi dan wangi, ia akan meletakkan cangkirnya, kemudian menggendong dan menciumimu penuh cinta. "Assalamualaikum... Masya Allah... Anak ayah sudah wangi". Pemandangan yang tentu saja akan kutemui di setiap rutinitas pagi kita, dear keluarga kecilku, suatu hari nanti...

***