Rabu, 30 November 2022

Patah Hati Terburuk

 Aku punya teman dekat. Tentu aku punya.

Tapi masalah kali ini sama sekali aku tidak bisa membagi dan cerita kepada siapapun.

Sebab, sedari awal aku tau kalau aku cerita sama siapapun itu, aku pasti akan dijauhi atau dimusuhi. Aku salah dan tidak akan ada yang bisa menoleransi itu. 

Di saat aku merasakan patah hati terburukku, aku bahkan tidak punya tempat untuk sekadar bercerita. Aku hanya bisa berpura baik-baik saja terhadap sekitarku dengan dada yang sesak setiap kali ingat kisah ini.

Apakah ini hukuman bagiku? Mungkin. Beratkah kesalahanku padamu, padanya, pada semua? Sepertinya begitu.

Meski aku sudah bersiap dengan kehilangan ini, tetapi nyatanya kita manusia tidak pernah benar-benar bisa menghadapi kehilangan dalam perpisahan. Apalagi, kisahku yang tidak akan pernah bisa dipahami siapapun itu.

Maaf…,

Maaf telah membuang2 waktu selama ini denganku.

Meski aku berharap ada kata pamit darimu (seperti yang selama ini selalu kuminta, kalau kamu mau pergi), tapi biarlah kali ini aku yang pamit. Hati-hati ya di jalan. Semoga bahagia membalasimu yang selama ini selalu berbuat baik.

0 komentar:

Posting Komentar