Dear…
Gadis lugu berwajah sinis
Apa kabarmu? Sudah lama sekali kamu menghilang
dari pandanganku,
Tidak, mungkin memang secara langsung aku tak
dapat menatapmu, tetapi aku tahu, dari foto yang barusan kulihat, kamu sedang
beristirahat di pangkuan selimut saat ini
Yah, meski kamu menghilang dari pandanganku,
kamu tetap hidup dan sehat dalam sanubariku
Ada hal apa, sayang, sampai kamu memilih untuk
tidak kembali ke kota kecil ini dalam waktu yang tidak singkat? Baik-baikkah
kamu di sana?
Semoga saja kecemasanku tidak pernah terjadi,
walau sejentikpun rasa sakit itu.
Kamu mau tahu?
Banyak hal berubah di sini semenjak kamu
memilih diam bersembunyi
Aku dan satu lagi sahabat kita, hampir mati
berjuang berhadapan dengan monster. Hebat bukan? Monster!
Di tengah-tengah napas tersengal, kami pasti
berandai, “Andai gadis jutek itu ada di sini, kita tidak akan dibiarkannya mati
seperti ini.”
Yah, kami memang sangat tergantung padamu.
Kamu tau? Gedung tempat mengadu nasib terakhir
kita, sudah banyak kemajuan.
Terakhir, kamu hanya tau ada tiang-tiang yang
didirikan, kan?
Sekarang sudah ada dindingnya, sebagian juga
sudah punya atap. Duh… aku jadi membayangkan, kita dapat menelusup nanti ke
ruangan beraroma khas bangunan baru, untuk hunting foto,nanti kita beri caption
“Si penyusup gedung sang petinggi!” keren ya?
Makanya, kamu cepat ke sini, jangan sampai ada
orang lain yang mendahului kita ‘membismillahi’ gedung itu!
Dear cintaku…
Gadis sombong berhati lembut
Marahkah kamu padaku?
Sudahlah, perbincangan kita tempo hari tidak
usah menjadi wacana panjang dalam benakmu
Aku tahu kamu membenci kalimatku, tapi aku
hanya kasihan padamu, oh maaf, bukan kasihan, aku terlanjur sayang padamu.
Bukan maksudku meremehkan statusmuu. Bukan sama
sekali!
Aku hanya ingin kamu bisa mengenal sosok
bernama laki-laki.
Tentu, ada secuil laki-laki baik di dunia ini,
yang aku yakini dia adalah salah satunya.
Kenapa tak kamu coba mengenalnya dahulu? Mungkin
kamu bisa menilainya menyenangkan?
Dear sayangku…
Gadis aneh si penyendiri
Maafkan aku, orang yang menamai dirinya
sahabatmu
Jangan pergi karena marah padaku, karena banyak
teman-temanmu di sini mencarimu,
Mereka membutuhkanmu…
Keluarlah dari persembunyianmu, kembalilah ke
kota kecil kita ini,
Ingat! Dosen pembimbing menagih tesismu yang
belum kelar. Hehehe
Cepat balik, cerewet!
*surat elektronik dari seseorang, yang merasa bersalah
begitu diriku tiba-tiba tidak kembali selama lebih satu bulan. Ditulis ulang
dalam bahasa yang lebih dramatis, biar lebih manis dibaca (karena bahasa aslinya
kasar banget, ya Allah ðŸ˜ðŸ˜)
Wah manis banget. Pertemanan wanita mah emang manis sih. Gak kebayang lah kalau cowok ngirim ginian ke temen cowoknya. Yang ada malah diolok-olok. Haha.
BalasHapusItu maksudnya disuruh pulang ke mana? Ke kampung halaman ya?
Haha... kalo cowo? Geliiiii Son!
HapusEnggak, di suruh balik ke kota, tempat kami masih menimba ilmu di kampus.