Minggu, 31 Juli 2016

Pernah

Aku pernah merasakan kehilangan, bahkan belum sempat memiliki sebelumnya.
Rasa yang kuciptakan sendiri dengan tanpa komitmen telah memiliki sakitnya sebelum sempat bersama.
Bodoh memang, namun tak apa. Toh hati tidak pernah minta izin terlebih dahulu ia akan tertarik pada siapa.
Wajar.
Kini kurasakan semua luka itu secukupnya. Sesekali berteriak dan menangis sekencang-kencangnya.
Akan menjadi pengingat diri, bahwa ada beberapa hal seperti itu, bagaimana pun kita berusaha meraihnya, tetap tidak bisa dipaksakan.

Ikhlaskan, Layaknya bunga yang tetap setia bermekaran di musim semi, meski akan tahu musim gugur selalu datang.

2 komentar:

  1. Balasan
    1. hahaha.. ini tulisan beberapa tahun lalu yang terbaca setelah beberes buku harian, jadi baru diposting neng, kalau sekarang sih, udah nggak! :p

      Hapus