Kamis, 09 Februari 2017

Hei, Kembaranku!

Aku percaya, waktu 24 jam sehari itu sangatlah singkat dan mungkin tidak cukup bagi kita menjalani hari-hari. Tapi rasanya, aku terlalu naif memikirkan hari yang begitu cepat berlalu bagi kita. Bisa saja, bagi orang lain hari sangat lamban melaju. Itu bagimu, perempuan hebat yang selama ini selalu disangka adalah kembaranku.

Rasanya rintik hujan yang tengah turun, melalui tetes-tetsnya membawaku menyusuri jalanan basah di depan sana, menembus titik-titiknya berlari padamu. Bahagia dalam penantianmu sangat kurasakan, meskipun kita tiada lagi hidup bersisian seperti dua puluhan tahun lalu. Status barumu membawamu harus meninggalkan aku di sini dan semua hal tentang hidup yang selalu kita bagi bersama, yang selalu kita hadapi bersama. Mungkin inilah kenapa ungkapan bagaikan pinang dibelah dua melekat pada kita.

Dear kakakku yang tengah bahagia menanti kelahiran buah hati pertama.
Izinkan aku menuliskan kegundahan hatiku sejenak. Perihal kejauhan yang menghukumku untuk tiada berhak mengusik lagi privasimu. Aku rindu gelak tawa yang selalu engkau bagi. Aku rindu pelindungku yang selama ini selalu berada di depanku. Meproteksiku dari ancaman dan ketidaknyamanan, yang tiada lagi dapat kurasakan lagi kini, semenjak statusmu berganti, dua tahun lalu. Entah kenapa dirimu terasa asing, tidak lagi seperti kakak yang kukenal. Setiap hendak bercerita, rasanya aku tidak bisa sebebas dulu lagi. Untuk menghubungimu, aku seperti takut, yang seharusnya itu tidak perlu terjadi. Kamu kan kakakku! Selama ini tidak ada yang bisa memisahkan kita. Tapi harus kuakui itu dulu, sebelum statusmu berganti.


Besok, mama akan terbang ke sana untuk menemanimu menjalani proses persalinan. Harusnya aku bisa saja minta ikut pada mama. Tapi… aku takut. Jadi, kukirimkan doa penebus ketidakhadiranku di sisimu. Semoga keponakanku bisa lahir dengan sehat, dan tentunya bundanya juga sehat. Aku merindukanmu, kakakku, juga kebersamaan kita selama ini.


#PosCintaTribu7e
#SuratCintaUntuk Kakak
#SuratKe-2

0 komentar:

Posting Komentar