Kamis, 09 Februari 2017

Kepada yang Menghilang

Beberapa waktu belakangan terasa berat. Ada yang tersekat hingga membuat tersendat. Entah apa, aku masih mencari tahu keberadaannya. Padahal sebelumnya tidak pernah sesulit ini menjalani hari-hari. Yang kuingat, perbedaannya hanya sekarang kamu sudah tidak ada lagi, mengisi beberapa baris cerita di lembaran kisahku.

Kamu apa kabar di sana? Bisakah kamu berjalan dengan tenang tanpa ada aku yang mungkin selalu merecokimu? Atau bahkan kamu juga merasakan kehampaan yang sama denganku? Ah, barangkali harapan ini hanya semacam doa yang memeluk kehampaan sebagai kamu. Tapi biarlah, sesekali waktu perlu mengajariku cara tercepat meninggalkan masa silam. Meski aku tak yakin kamu akan “hilang” begitu saja di masa depanku.

Kadang setiap merindumu aku menegaskan hati dengan merapal mantra “semoga”
Dan berharap mantra itu mustajab untuk mengembalikan yang pergi dan memulangkan yang lupa. Walau setiap mataku membuka, kamu tetap pergi dan tetap lupa kembali.

Yang kutahu, antara kita, terlalu banyak kebetulan, terlalu banyak pengecualian. Hingga akhirnya, semesta membiarkan begitu saja kepergian tanpa salam perpisahan terjadi. Memang aku masih bisa terlihat biasa saja berjalan sendiri, tertawa melihat sekelompok anak-anak, antusias begitu melihat buku bagus tertata rapi di deretan rak toko buku, tapi ketika sudah sendiri di kamar, kamu masih melekat dan enggan lepas dari ingatan.

Di jantung rinduku kamu adalah keabadian yang mengenalkan dan mengekalkan kehilangan. 



#PosCintaTribu7e
#SuratCintaUntukKamu
#SuratKe-3

0 komentar:

Posting Komentar